Ada
sebuah kisah...
Dahulu
kala ada seorang ibu melahirkan dua orang anak laki-laki kembar...
Pada
saat anak laki-laki kembar itu lahir ke dunia sang ayah memberikannya hadiah
berupa sebuah kotak, masing masing mendapatkan satu kotak...
Dan
ketika si anak sudah mulai tumbuh besar, salah satu dari kedua anaknya bertanya
pada ayahnya,
“ayah
apa isi kotak ini?”tanya si anak
“ini
sebuah kotak rahasia, nanti kalian akan tahu dan memahaminya” ayah menjelaskan
singkat
Hari
demi hari dilewati kakak beradik ini dengan penuh suka cita, namun ada yang
membedakan dari keduanya, si kakak cenderung lebih nakal dan si adik lebih
pendiam dan penurut.
Setelah
tumbuh dewasa kenakalan kakaknya semakin menjadi jadi, berbeda dengan sang adik
yang pendiam dan taat,
Namun, kenakalan kakaknya ini tidak diketahui oleh
ayah dan ibunya, juga oleh adiknya, sang kakak berusaha menjadi orang baik
ketika dirumah, tapi ketika keluar rumah, kakaknya berubah menjadi sangat
nakal.
Masa-masa sekolah dilewati kakak beradik ini dengan
baik, sang kakak memang pintar tapi dia sombong, berbeda dengan adik yang
pintar namun tetap bersahaja...
Setelah lulus SMA, kakak beradik ini melanjutkan ke
perguruan tinggi yang berbeda, kakak di perguruan tinggi umum dan adik di
pertguruan tinggi islam.
Sang kakak yang tadinya nakal, kini semakin nakal, lingkungan bermain yang jauh dari agama membuat kakak tidak
pernah lagi solat dan puasa, tapi dihadapan keluarganya kakak selalu baik dan
sopan. sang kakak seperti mempunyai kepribadian ganda.
Sang
adik yang memang pendiam dan baik, kini berada di lingkungan yang lebih dekat
dengan agama, lebih dekat dengan islam, ketaatannya pada Allah semakin
terlihat, adik sering aktif di mushola dan masjid lingkungannya, rajin
mengajari ngaji anak-anak kecil, penuh dengan kesopanan dan tidak sombong...
hingga pada akhirnya tak
terasa kuliah sudah selesai, ayah dan ibu merasa sudah semakin tua, kakak dan
adik telah tumbuh dewasa, sang adik kini aktif mengajar di madrasah dekat
rumahnya, sedangkan kakak lebih asyik bermain.
Tak
berapa lama, kakak diterima bekerja di ibukota, sang kakak sangat senang karena
impiannya untuk bekerja di ibukota bisa terwujud, ayah dan ibupun ikut senang,
karena kedua anaknya telah sukses dan menjadi kebanggaan orang tua...
Sebelum
berangkat kakak berpamitan pada keluarga, dan ia tak lupa membawa kotak yang
diberikan ayahnya sewaktu kecil dulu...
Kakak
yang senang bermain, kini semakin menjadi karena pergaulan ibukota yang sangat
mengkhawatirkan...
Sang
adik masih terus mengajar dan sangat menikmati pekerjaannya itu, sepulang
mengajar adik selalu menyempatkan waktu untuk sekedar bercerita dengan ibu dan
ayahnya tercinta...
Beberapa
tahun kemudian keduanya menikah...
Sang
kakak menikah dengan wanita dari ibukota yang jauh dari agama...
Sedangkan
sang adik menikah dengan wanita yang shalehah...
Setelah
kedua anaknya menikah dan akan membangun keluarga, ayah dari kakak beradik ini
mengumpulkan kakak beradik ini sambil menyuruhnya untuk membawa kotak yang
diberikan ayahnya dulu sewaktu kecil...
Sang
ayah bertanya kepada kaka beradik ini...
“nak,
bagaimana kalian menjaga kotak ini?”
Dengan
sangat antusias sang kakak menjawab
“aku
telah menjaganya dengan segenap jiwa ragaku ayah”
Sang
ayah tersenyum dan berkata “bagus nak”
Kemudian
sang adik menjawabnya dengan penuh semangat
“akupun
telah menjaganya dengan sekuat tenaga ayah, dan sekarang aku ingin tahu apa isi
kotak ini ayah”
Sang
ayah hanya tersenyum sambil memanggil ibunya untuk membukakan kotak kakak
beradik ini
Setelah
kotak terbuka, betapa terkejutnya kedua kakak beradik ini ternyata di dalam
kotak itu hanya ada sebuah tulisan “kotak ini ibarat tempat untuk menyimpan
amalan kalian selama di dunia, isi kotak ini tak ada yang tahu selain kalian
sendiri, kalian yang menyimpan kebaikan di kotak ini, dan kalian pula yang
menyimpan kejahatan di kotak ini, nak renungkanlah masa-masa yang telah kalian
lewati dan timbanglah, lebih banyak kebaikan atau keburukan.”
Setelah
itu sang adik tersenyum bahagia karena pada hari itu dia telah diajarkan
bagaimana amal ibadahnya itu hanya dia yang tahu, apakah terselip ria, sombong
dan lain sebagainya, hanya dia yang tahu, dia merasa dirinya masih penuh dengan
dosa dan dia segera mohon ampun.
Namun
sang kakak menangis karena merasa di kotak itu dia telah menyimpan banyak dosa
yang tidak diketahui oleh ayah dan ibunya juga adiknya, diapun langsung meminta
maaf pada ayah dan ibunya juga adiknya.
Setelah
itu, ayahnya berpesan
“nak,
dunia ini hanya sebentar, dunia ini ibarat kotak yang ayah berikan pada kalian,
dunia ini sebagai tempat untuk kita beramal shaleh, tempat untuk menyimpan kebaikan
dan keburukan yang kita lakukan, tak ada yang bisa menyelamatkan kita selain
amalan kita sendiri” ayahnya menatap kedua anaknya dengan penuh cinta kemudian
melanjutkan
“nak,
3 yang akan mengantarkan kita ke tempat peristirahatan
yang terakhir. 2 kembali lagi. Dan yang 1 setia menemani kita di peristirahatan
terakhir. Yang 2 adalah keluarga dan harta kita. Dan yang 1 adalah amal kita.
Jangan penuhi kotak itu dengan perbuatan sia-sia nak”
Sang kakak terus menangis, dia baru sadar bahwa dia
telah mengisi kotak itu dengan amalan amalan yang buruk dan tak seorangpun dari
keluarganya tahu, sang kakak sangat menyesal dan memohon maaf kepada ibu dan
ayahnya.
Begitupun dengan sang adik, walaupun kotaknya di isi
dengan perbuatan yang baik tapi dia khawatir perbuatannya itu masih terselip
ria...Hingga akhirnya keluarga itu menangis bahagia dan mengevaluasi diri untuk
lebih baik lagi.
semoga bermanfaat... (sedang belajar menulis,hehe)