Translate

Senin, 26 Mei 2014

kotak rahasia



Ada sebuah kisah...
Dahulu kala ada seorang ibu melahirkan dua orang anak laki-laki kembar...
Pada saat anak laki-laki kembar itu lahir ke dunia sang ayah memberikannya hadiah berupa sebuah kotak, masing masing mendapatkan satu kotak...
Dan ketika si anak sudah mulai tumbuh besar, salah satu dari kedua anaknya bertanya pada ayahnya,
“ayah apa isi kotak ini?”tanya si anak
“ini sebuah kotak rahasia, nanti kalian akan tahu dan memahaminya” ayah menjelaskan singkat
Hari demi hari dilewati kakak beradik ini dengan penuh suka cita, namun ada yang membedakan dari keduanya, si kakak cenderung lebih nakal dan si adik lebih pendiam dan penurut.
Setelah tumbuh dewasa kenakalan kakaknya semakin menjadi jadi, berbeda dengan sang adik yang pendiam dan taat,
Namun, kenakalan kakaknya ini tidak diketahui oleh ayah dan ibunya, juga oleh adiknya, sang kakak berusaha menjadi orang baik ketika dirumah, tapi ketika keluar rumah, kakaknya berubah menjadi sangat nakal.
Masa-masa sekolah dilewati kakak beradik ini dengan baik, sang kakak memang pintar tapi dia sombong, berbeda dengan adik yang pintar namun tetap bersahaja...
Setelah lulus SMA, kakak beradik ini melanjutkan ke perguruan tinggi yang berbeda, kakak di perguruan tinggi umum dan adik di pertguruan tinggi islam.
Sang kakak yang tadinya nakal, kini semakin nakal, lingkungan bermain yang jauh dari agama membuat kakak tidak pernah lagi solat dan puasa, tapi dihadapan keluarganya kakak selalu baik dan sopan. sang kakak seperti mempunyai kepribadian ganda.
Sang adik yang memang pendiam dan baik, kini berada di lingkungan yang lebih dekat dengan agama, lebih dekat dengan islam, ketaatannya pada Allah semakin terlihat, adik sering aktif di mushola dan masjid lingkungannya, rajin mengajari ngaji anak-anak kecil, penuh dengan kesopanan dan tidak sombong...
hingga pada akhirnya tak terasa kuliah sudah selesai, ayah dan ibu merasa sudah semakin tua, kakak dan adik telah tumbuh dewasa, sang adik kini aktif mengajar di madrasah dekat rumahnya, sedangkan kakak lebih asyik bermain.
Tak berapa lama, kakak diterima bekerja di ibukota, sang kakak sangat senang karena impiannya untuk bekerja di ibukota bisa terwujud, ayah dan ibupun ikut senang, karena kedua anaknya telah sukses dan menjadi kebanggaan orang tua...
Sebelum berangkat kakak berpamitan pada keluarga, dan ia tak lupa membawa kotak yang diberikan ayahnya sewaktu kecil dulu...
Kakak yang senang bermain, kini semakin menjadi karena pergaulan ibukota yang sangat mengkhawatirkan...
Sang adik masih terus mengajar dan sangat menikmati pekerjaannya itu, sepulang mengajar adik selalu menyempatkan waktu untuk sekedar bercerita dengan ibu dan ayahnya tercinta...
Beberapa tahun kemudian keduanya menikah...
Sang kakak menikah dengan wanita dari ibukota yang jauh dari agama...
Sedangkan sang adik menikah dengan wanita yang shalehah...
Setelah kedua anaknya menikah dan akan membangun keluarga, ayah dari kakak beradik ini mengumpulkan kakak beradik ini sambil menyuruhnya untuk membawa kotak yang diberikan ayahnya dulu sewaktu kecil...
Sang ayah bertanya kepada kaka beradik ini...
“nak, bagaimana kalian menjaga kotak ini?”
Dengan sangat antusias sang kakak menjawab
“aku telah menjaganya dengan segenap jiwa ragaku ayah”
Sang ayah tersenyum dan berkata “bagus nak”
Kemudian sang adik menjawabnya dengan penuh semangat
“akupun telah menjaganya dengan sekuat tenaga ayah, dan sekarang aku ingin tahu apa isi kotak ini ayah”
Sang ayah hanya tersenyum sambil memanggil ibunya untuk membukakan kotak kakak beradik ini
Setelah kotak terbuka, betapa terkejutnya kedua kakak beradik ini ternyata di dalam kotak itu hanya ada sebuah tulisan “kotak ini ibarat tempat untuk menyimpan amalan kalian selama di dunia, isi kotak ini tak ada yang tahu selain kalian sendiri, kalian yang menyimpan kebaikan di kotak ini, dan kalian pula yang menyimpan kejahatan di kotak ini, nak renungkanlah masa-masa yang telah kalian lewati dan timbanglah, lebih banyak kebaikan atau keburukan.”
Setelah itu sang adik tersenyum bahagia karena pada hari itu dia telah diajarkan bagaimana amal ibadahnya itu hanya dia yang tahu, apakah terselip ria, sombong dan lain sebagainya, hanya dia yang tahu, dia merasa dirinya masih penuh dengan dosa dan dia segera mohon ampun.
Namun sang kakak menangis karena merasa di kotak itu dia telah menyimpan banyak dosa yang tidak diketahui oleh ayah dan ibunya juga adiknya, diapun langsung meminta maaf pada ayah dan ibunya juga adiknya.
Setelah itu, ayahnya berpesan
“nak, dunia ini hanya sebentar, dunia ini ibarat kotak yang ayah berikan pada kalian, dunia ini sebagai tempat untuk kita beramal shaleh, tempat untuk menyimpan kebaikan dan keburukan yang kita lakukan, tak ada yang bisa menyelamatkan kita selain amalan kita sendiri” ayahnya menatap kedua anaknya dengan penuh cinta kemudian melanjutkan
“nak, 3 yang akan mengantarkan kita ke tempat peristirahatan yang terakhir. 2 kembali lagi. Dan yang 1 setia menemani kita di peristirahatan terakhir. Yang 2 adalah keluarga dan harta kita. Dan yang 1 adalah amal kita. Jangan penuhi kotak itu dengan perbuatan sia-sia nak”
Sang kakak terus menangis, dia baru sadar bahwa dia telah mengisi kotak itu dengan amalan amalan yang buruk dan tak seorangpun dari keluarganya tahu, sang kakak sangat menyesal dan memohon maaf kepada ibu dan ayahnya.
Begitupun dengan sang adik, walaupun kotaknya di isi dengan perbuatan yang baik tapi dia khawatir perbuatannya itu masih terselip ria...Hingga akhirnya keluarga itu menangis bahagia dan mengevaluasi diri untuk lebih baik lagi.
semoga bermanfaat... (sedang belajar menulis,hehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar